Selasa, 07 Juni 2016


Surat AL-'Alaq sebagai Filsafat Islam Tentang Pedidikan


Filsafat islam berisi tentang kajian-kajian kebenaran berdasarkan AL-Quran dan Hadist, filsafat itu sendiri menjadikan tiga indikator dalam berfilsafat yaitu, tuhan, manusia, dan alam. Pendidikan secara Garis besar merupakan indikator pembanding dari sebuah proses perubahan dari tidak tahu Menjadi tahu. Allah SWT Berfirman dalam Surah AL-'Alaq Ayat 1-5, yang artinya :

"Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu Yang menciptakan," – (QS.96:1)

 "Dia telah menciptakan manusia, dengan segumpal darah." – (QS.96:2)

"Bacalah, dan Rabb-mulah Yang Paling Pemurah," – (QS.96:3)

"Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (wahyu)." – (QS.96:4)
 
"Dia mengajarkan kepada manusia, apa yang tidak diketahui-nya." – (QS.96:5)

Dalam surah tersebut yaitu pada ayat 1 dan 2  terdapat kata  BACALAH sebanyak 2 kali, hal ini dapat ditermaahkan bahwa dengan banyak Membaca Akan menjadi jembatan antara tidak tahu Menjadi mengetahui. membaca secara bahasa dapat diartikan, melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati).

Di  dalam ayat selanjutnya Pada surah tersebut yaitu ayat ke-3 terdapat kata YANG MENGAJAR MANUSIA dan PERANTARAAN KALAM. Bahwa benar dalam pendidikan itu terdapat 2 unsur yaitu, pendidik dan peserta didik, seogianya peroses belajar mengajar tidak akan berjalan tanpa adanya dua unsur tersebut. Pendidik secara zohir dapat diartikan sebagai penyambung lisan antara tuhan dan Manusia, dan pelajaran dapat ditejermaahkan  sebagai kalam. pelajaran dalam hal ini berisi tentang kebaikan dan pengalaman yang sifatnya baik, dan tidak bersifat merugikan.
pada zaman dahulu, seseorang dianggap pantas menjadi guru berdasarkan indikator pengalaman yang banyak dan pengetahuan yang banyak. dan dari segi faktor usia maka orang yang dituakan dan yang sudah tua bisa dijadikan guru karena lebih dahulu tau. 
Dan memang sepantasnya guru itu di doktrin bukan bedasarkan lebih tahu dia mengajarkan kebaikan, tetapi berdasarkan lebih dulu tau demi menghilangkan sifat angkuh dan sombong. karena seorang guru itu tidak pantas bersikap sombong dan angkuh kepada muridnya.

Rabu, 25 Mei 2016

ETIKA ISLAM

Berasal dari bahasa yunani Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan". Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), disalam bahasa yunai lain,ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahsaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia. Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut ahmad amin mengartikan etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti :

benar
salah
baik
-buruk, dan 

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Seperti halnya organisasi etika itu membutuhkan konstitusi sebagai landasan, dan batasan dalam bersosialisasi.islam sebagai agama yang di bawa oleh nabi muhammad SAW. juga mempunyai pandangan tentang etika, etika dalam islam disebut dengan kata lain yaitu akhlak. Ahlak ialah hal ihwan yang melekat pada jiwa (Sanubari). Dari situ timbul perbuatan-perbuatan secara mudah tanpa dipikir panjang dan diteliti terlebih dahulu (Spontanitas). Apabila hal ihwal atau tingkah laku itu menimbulkan perbuatan-perbuatan baik dan terpuji menurut pikiran dan syari’ah, maka tingkah laku itu disebut ahklak yang baik. Apabila menimbulkan perbuatan-perbuatan yang buruk, maka tingkah laku disebut ahklak yang buruk. Di dalam islam akhlak itu dibedakan atas tiga :- kepada tuhan 
-kepada manusia
-kepada alam

-ETIKA/AHLAK KEPADA TUHAN

Etika/Akhlak kepada Tuhan Kalau diartikan secara garis besar ialah "meninggalkan apa-apa yang di larangnya dan mengerjakan apa-apa yang diperintahkannya". Hal ini jelas di dalam alqur'an, dan ekita kepada tuhan meliputi, akhlak dalam beribadah. dan esensinya meliputi ilmu, iman, dan amal. dan balasan yang didapatkan adalah kebaikan.

-Etika/AKHLAK KEPADA MANUSIA

Etika / akhlak kepada manusia berada dalam lingkaran hanya memberi kebaikan, dengan arti kata kebaikan yang tidak merugikan orang lain. Karena kebaikan itu tidak memberikan keburukan kepada orang lain. Hal ini jelas di dalam alqur'an,dan sesungguhnya Rasulullah mengajurkan untuk memeberikan bantuan kepada saudaranya yang kesusahan, dan belau mengatakan "sesungguhnya membantu orang yang kesusahan lebih baik daripada beriktikaf di tempat beribadah.

-ETIKA / AKHLAK kepada Alam

Etika/akhlak  kepada alam dapat diartikan kemubazziran dalam mempergunakan alam. Dan tidak melakukan perusakan yang menrugikan orng lain. Karena dalam dunia ini bukan kita sendiri, orang lainjuga punya hak.

 Ahklak terpuji dan baik tidak akan terbentuk begitu saja, landasan dalam islam adalah al-qur’an dan al-hadits, yakni kitab Allah dan sunnah rasullnya. Dari kedua landasan inilah dijelaskan kreteria demi kreteria antara kebajikan dan kejahatan, keutamaan dan keburukan, terpuji dan tercelah. Kedua Landasan itupula yang dapat dijadikan cermin dan ukuran akhlak muslim. Ukuran itu ialah iman dan takwa semakin tinggi keimanan dan ketakwaan semakin tinggi keimanan dan ketakwaan seseorang, akan seakin baik pula ahlaknya, namun sebaliknya, semakin rendah nilai keimanan dan ketakwaan seseorang maka akan semakin rendah pula kualitas ahlaknya.


#masih banyak yang kurang